Angka Pengangguran Sarjana di Karawang Parah, Pemkab Jangan Pasrah...!!!

Angka Pengangguran Sarjana di Karawang Parah, Pemkab  Jangan Pasrah...!!!

DEMO PENCARI KERJA DI KARAWANG: Angka pengangguran sarjana di Karawang parah--

ANGKA pengangguran sarjana di Karawang parah. Ternyata ada beberapa penyebab yang harus segera dicari jalan keluar oleh Pemkab.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans Karawang, Endang Syafrudin mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat lulusan sarjana di Karawang sulit diterima kerja. 

Diantaranya, kualifikasi perusahaan di Karawang sangat tinggi mencakup skill, pengalaman, hingga kemampuan berbahasa asing. 

"Kalau ditanya ada tidak lulusan S1 yang diserap melalui info loker online, jelas ada. Tapi sedikit. Karena lokernya juga terbatas dan kalau dibuka hanya sedikit yang daftar. 

Kenapa sedikit? Karena kualifikasi yang diminta perusahaan untuk lulusan S1 sangat tinggi," ujar Endang saat diwawancarai Karawang Bekasi.

Kenapa lulusan sarjana di Karawang banyak menganggur? 

BACA JUGA:Serapan Tenaga Kerja Lulusan Sarjana Karawang Parah, Disnaker Tak Berdaya, Kampus Harus Serius Tingkatkan Mutu

Selain yang diungkapkan Disnaker tadi ada beberapa faktor lain. Yakitu:

1. Kurang pengalaman Alasan pertama lulusan sarjana banyak yang menganggur karena kurangnya pengalaman. Pengalaman ini bukan hanya pengalaman kerja saja. Tetapi juga pengalaman saat mengikuti program magang atau mengikuti organisasi. Pengalaman seperti itu juga menjadi nilai plus di mata perusahaan saat mencari karyawan. Saat ini banyak perusahaan yang menyediakan program magang bagi mahasiswa. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk menambah pengalaman yang dicantumkan di Curriculum Vitae (CV). 

2. Jumlah pencari kerja lebih banyak Alasan yang kedua sarjana banyak yang menganggur karena jumlah lowongan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan pencari kerja. Khususnya lulusan dari program sarjana. Kondisi ini membuat mendapatkan pekerjaan bagi sarjana jadi semakin sulit. Kondisi ini menjadi tantangan bagi para sarjana untuk jeli mencari lowongan kerja yang sesuai dengan kompetensi dan keahliannya.

3. Kurang mencari informasi Di era internet seperti sekarang, mencari lowongan kerja tentu lebih mudah dibandingkan dengan era dahulu kala. Namun sebaiknya saat mencari informasi lowongan pekerjaan tidak hanya mengandalkan situs penyedia lowongan kerja saja. Kamu wajib memiliki tekad kuat untuk mencari tahu informasi lowongan kerja melalui media apapun. Kamu juga wajib mencari tahu melalui media lain. Keberadaan internet dan sosial media perlu digunakan secara optimal untuk mencari kerja. Namun tentu saja melalui media yang terpercaya karena saat ini banyak juga modus penipuan berkedok menyediakan informasi lowongan kerja. 

4. Terlalu pilih-pilih Mendapatkan pekerjaan di perusahaan bonafit mungkin menjadi impian semua sarjana. Namun kamu tetap harus realistis melihat keadaan dimana lowongan kerja tidak sebanding dengan pelamarnya. Sebagian lulusan baru terkadang terlalu pilih-pilih lowongan kerja dan tidak mau bekerja jika tidak sesuai keinginannya. Sebaiknya sarjana apalagi bagi lulusan baru atau fresh graduate tidak perlu memilih pekerjaan. Kamu bisa mengawali karier di perusahaan kecil untuk menambah pengalaman dan menjadi batu loncatan untuk meniti karier selanjutnya. 

BACA JUGA:Anak Muda Butuh Modal Usaha, BFI SYARIAH Tawarkan Pinjaman Tanpa Denda

Sebelumnya Disnaker Karawang mengaku tak berdaya mengatasi pengangguran sarjana, karenanya pihak kampus harus serius tingkatkan kompetensi lulusan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: